Senin, Desember 28, 2009

Memaafkan Cara Terbaik Kurangi Bagasi Emosi Bagikan

Memaafkan terkadang jadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dalam hidup kita. Terkadang saat seseorang melukai hati Anda, yang paling ingin Anda lakukan adalah mengutukinya dan terus membencinya. Anda merasa saat memberi maaf pada orang ini berarti dia tidak mendapatkan hukuman atas apa yang telah dilakukannya. Sebenarnya itu memang tak sepenuhnya salah. Kita semua akan menuai apa yang telah kita tanam,itu sebuah hukum alam yang tidak terhindarkan. Tapi masalahnya adalah, Anda menjalani hidup saat ini. Kita semua ingin menjalani hidup dengan utuh, sayangnya, menyimpan rasa kesal dan kemarahan membuat kita tidak bisa menjalani hidup dengan sepenuhnya. Dan sebenarnya memaafkan orang lain itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh seperti di bawah ini.

1.) Anda perlu menyadari jika menahan maaf juga berarti menahan diri Anda sendiri untuk lebih bahagia. Jika Anda memutuskan untuk memberi maaf, pastikan pertama Anda mengerti, memaafkan bukan soal perasaan tapi sebuah pilihan.

Jumat, Juli 10, 2009

TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK

Inti pandangan pendekatan ini adalah individu. Para ahli di belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain.

Dalam perspektif ini dikenal nama sosiolog George Herbert Mead (1863–1931), Charles Horton Cooley (1846–1929), yang memusatkan perhatiannya pada interaksi antara individu dan kelompok. Mereka menemukan bahwa individu-individu tersebut berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol, yang di dalamnya berisi tanda-tanda, isyarat dan kata-kata.

Sosiolog interaksionisme simbolik kontemporer lainnya adalah Herbert Blumer (1962) dan Erving Goffman (1959), bahwa interaksionisme simbolik pada hakikatnya merupakan sebuah perspektif yang bersifat sosial-psikologis yang terutama relevan untuk penyelidikan sosiologis.

Senin, April 06, 2009

Menggugat Moral dalam Sejarah

LATAR BELAKANG


Pada masa Orde Baru hampir semua serjarah Indonesia baik sebelum maupun menjelang Orde Baru berkuasa, ditulis dengan potensi Kontraversi yang tinggi, tidak berimbang, dan penuh dengan kepentingan. Setidaknya selama Orde Baru masih berkuasa kita dijejali dengan sejarah yang terformat dan diciptakan. dan tentu juga atas dasar kepentingan kekuasaan yang terus menerus. Hal inilah yang membuat para pakar sejarah mengiginkan suatu perubahan dan bembenaran atas sejarah-sejarah Indonesia yang sudah tidak sesuai dengan kenyataan.

Karena sejarah adalah denyut-denyut kehidupan masa lampau. Tetapi kehadirannya tidaklah datang dengan begitu saja. Dan ia sangat dipengaruhi oleh zaman yang manampung. Alun Muslow menggap sejarah adalah produk kekinian, bukan sekedar proses menemukan, tetapi lebih jauh lagi, dia adalah ‘diciptakan’ (Muslow, 1977).

Menentukan dan Menyusun Instrumen dalam Penelitian Kuantitatif

Metode dan Instrumen.

Banyak di antara mahasiswa yang belum paham benar akan penelitian. Hal yang sering salah diperbuat oleh para mahasiswa yang menyusun skripsi atau tensis adalah menyebutkan “metode pengumpulan data adalah pedoman wawancara”. Jelas ini salah. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sebagai contoh, apabila kita ingin malakukan wawancara maka untuk melaksanakannya kita menggunakan alat bantu berupa ancer-ancer pertanyaan. Ancer-ancer ini disebut pedoman wawancara. Oleh karena pedoman ini sebagai alat bantu maka dapat disebut juga sebagai instruman pengumpulan data.
Untuk beberapa metode, memang sama dengan istilah instrumannya. Seperti:
- Instrumen untuk metode ter adalah tes atau soal tes.
- Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.
- Instrumen untuk metode obsirvasi adalah check-list.
- Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi.

Komputer dan Internet (sebuah Kajian Teknologi)

Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer di gunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak. Bentuk terkecil dari perangkat lunak adalah operasi aritmatik dan logika. Dari operasi dasar ini di susun program atau perangkat lunak.

Tingkat pemprosesan yang di kerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, di susun hirarki informasi, mulai dari data/ fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang di susun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom.

Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).

PORNOGRAFI MADIA MASA

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Senin, Maret 30, 2009

Eagle Awards Documentary Competition 2009

Eagle Awards adalah sebuah program pelatihan, produksi dan kompetisi dokumenter yang ditujukan bagi pemula (19-30 thn, belum pernah menjuarai kompetisi dokumenter tingkat nasional/internasional). Salah satu tujuan diadakannya eagle awards adalah untuk mendorong kemajuan industri film dokumenter Indonesia dengan menghasilkan sineas muda dokumenter. Ini adalah tahun ke 5 diadakannya Eagle Awards sejak tahun 2005. Pada tahun ke 5 ini Eagle Awards mengangkat tema “Indonesia Kreatif”.

Hal-hal yang termasuk dalam “Indonesia Kreatif” adalah segala bentuk kreatifitas individu atau kelompok yang memberikan nilai lebih terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat luas. Bentuk kreatifitas itu bisa saja di bidang film, musik, fashion, teater, art performance, seni instalasi, kerajinan tangan, tari, design grafis, local wisdom dan lainnya.

Rabu, Maret 25, 2009

Hubungan paham positivisme dengan Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologis dalam penelitian Kualitatif

Pada dsarnya Penelitian Kuantitatif merupakan penerapan dari paham positivisme. Dan secara secara garis besar Positivisme dalam penelitian kualitatif didasarkan pada asumsi Ontologis, epistemologis, dan Aksiologis.

Asumsi ontologis positisme

  • Segala sesuatu adalah riil (real), nyata, sehingga di dalam fenomena/gejala social: apa-apa yang tidak nyata dianggap bukan fenomena social.
  • Benda-benda yang ada disekitar kita adalah objek, dan yang ada di dalam pikiran kita bukan objek.
  • Segala sesuatu memiliki pola yang bersifat Universal.

Dalam penelitian kuantitatif semua yang diteliti (objek penelitian) dijelaskan dalam angka dan jumlah bukan dari kata-kata dan bahasa sehingga apa yang diteliti tersebut mendapatkan bukti yang otentik bahwa objek tersebut adalah nyata dan dapat diukur melalui angka. Bila tidak dapat diukur melalui angka, maka dalam penelitian kuantitatif objek tersebut dinyatakan tidak ada atau tidak real. Karena hasil penelitian kuantitatif berupa angka atau jumlah maka hasil tersebut dapat digeneralisasikan.

Minggu, Maret 22, 2009

Terori Manajemen Ketertarika dan ketidak pastian dalam komunikasi

Manajemen ketertarikan dan ketidak-pastian (Charles Berger & William Gudykurst)
Garis teori ini berhadapan dengan tatacara kita mengumpulkan informasi tentang orang lain, dan mengapa kita harus melakukan hal tersebut. Dengan kata lain, memfokuskan bagaimana individu memonitor lingkungan sosial mereka dan mengenali lebih diri mereka dari sebuah interaksi yang lain 

Teori Pengurangan Ketidak-Pastian
Proses dasar bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang orang lain. Dalam setuasi seperti itu, kita memiliki tidak-pasti dalam kemampuan lain untuk berkomunikasi dalam hal sasaran dan rencana-nya, setra perasaan pada saat. Orang mempunyai suatu waktu sulit dengan ketidak-pastian, yang dalam kemampuan meramalkan perilaku seseorang untuk mencari informasi 

dikutip dari buku Littel john