Senin, April 06, 2009

Menentukan dan Menyusun Instrumen dalam Penelitian Kuantitatif

Metode dan Instrumen.

Banyak di antara mahasiswa yang belum paham benar akan penelitian. Hal yang sering salah diperbuat oleh para mahasiswa yang menyusun skripsi atau tensis adalah menyebutkan “metode pengumpulan data adalah pedoman wawancara”. Jelas ini salah. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sebagai contoh, apabila kita ingin malakukan wawancara maka untuk melaksanakannya kita menggunakan alat bantu berupa ancer-ancer pertanyaan. Ancer-ancer ini disebut pedoman wawancara. Oleh karena pedoman ini sebagai alat bantu maka dapat disebut juga sebagai instruman pengumpulan data.
Untuk beberapa metode, memang sama dengan istilah instrumannya. Seperti:
- Instrumen untuk metode ter adalah tes atau soal tes.
- Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.
- Instrumen untuk metode obsirvasi adalah check-list.
- Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi.


Jenis-jenis metode atau instrumen pengumpulan data.

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah mengumbulkan data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Secara garis besar, maka alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
1. tes.
2. non tes (bukan tes).
Beberapa jenis Instrumen
1. Tes.
Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
2. Angket atu kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui.
3. Interviu (interview).
Interviu digunakan oleh peneliti unyuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
4. Observasi.
Didalam artian penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung, abservasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.
5. Skala bertingkat (ratings).
Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subyaktif yang dibuat bersekala. Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu tentang program atau orang. Intrumen ini depat dengan mudah menberikan gambaran penampilan, terutama panampilan didalam orang menjalankan tugas, yang menjukan frekuensi munculnya sifat-sifat. Didalm menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang dapat diamati responden.
6.Dokumentasi.
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.


Penentuan metode dan instrumen.

Dalam malaksanakan penelitian, biasanya digunakan lebih dari satu metode atau instrumen, agar kelemahan yang satu dapat ditutupi dengan kebaikan yang lain. Secara garis besar, pemilihan metode atau instrumen pengumpulan data dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
1. tujuan penelitian.
2. sampel penelitian.
3. lokasi.
4. pelaksanaan.
5. biaya dan waktu.
6. data.


Pengadaan instrumen.

Apabila sudah tersedia instrumen yang standar, maka peneliti dapat meminjam dan menggunakan untuk mengumpulkan data. Bagi instrumen yang belum tersedia di Lembaga Pengukuran dan Penelitian, maka peneliti harus menyusun sendiri, mulai dari merencanakan, menyusun, mengadakan uji coba, merevisi. Jika sudah diuji cobakan ternyata instrumen belum baik, maka perlu diadakan revisi sampai benar-benar diperoleh instrumen yang baik. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah :
1. prencanaan.
2. penulisan butir soal.
3. penyutingan.
4. uji-coba.
5. penganalisaan hasil.
6. mengadakan revisi.



Keampuhan instrumen.

Didalam penelitian maka data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidanya penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu Valid dan realibel.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalitan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sedah baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar