Senin, Desember 28, 2009
Memaafkan Cara Terbaik Kurangi Bagasi Emosi Bagikan
1.) Anda perlu menyadari jika menahan maaf juga berarti menahan diri Anda sendiri untuk lebih bahagia. Jika Anda memutuskan untuk memberi maaf, pastikan pertama Anda mengerti, memaafkan bukan soal perasaan tapi sebuah pilihan.
Jumat, Juli 10, 2009
TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Dalam perspektif ini dikenal nama sosiolog George Herbert Mead (1863–1931), Charles Horton Cooley (1846–1929), yang memusatkan perhatiannya pada interaksi antara individu dan kelompok. Mereka menemukan bahwa individu-individu tersebut berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol, yang di dalamnya berisi tanda-tanda, isyarat dan kata-kata.
Sosiolog interaksionisme simbolik kontemporer lainnya adalah Herbert Blumer (1962) dan Erving Goffman (1959), bahwa interaksionisme simbolik pada hakikatnya merupakan sebuah perspektif yang bersifat sosial-psikologis yang terutama relevan untuk penyelidikan sosiologis.
Senin, April 06, 2009
Menggugat Moral dalam Sejarah
Pada masa Orde Baru hampir semua serjarah Indonesia baik sebelum maupun menjelang Orde Baru berkuasa, ditulis dengan potensi Kontraversi yang tinggi, tidak berimbang, dan penuh dengan kepentingan. Setidaknya selama Orde Baru masih berkuasa kita dijejali dengan sejarah yang terformat dan diciptakan. dan tentu juga atas dasar kepentingan kekuasaan yang terus menerus. Hal inilah yang membuat para pakar sejarah mengiginkan suatu perubahan dan bembenaran atas sejarah-sejarah Indonesia yang sudah tidak sesuai dengan kenyataan.
Karena sejarah adalah denyut-denyut kehidupan masa lampau. Tetapi kehadirannya tidaklah datang dengan begitu saja. Dan ia sangat dipengaruhi oleh zaman yang manampung. Alun Muslow menggap sejarah adalah produk kekinian, bukan sekedar proses menemukan, tetapi lebih jauh lagi, dia adalah ‘diciptakan’ (Muslow, 1977).
Menentukan dan Menyusun Instrumen dalam Penelitian Kuantitatif
Banyak di antara mahasiswa yang belum paham benar akan penelitian. Hal yang sering salah diperbuat oleh para mahasiswa yang menyusun skripsi atau tensis adalah menyebutkan “metode pengumpulan data adalah pedoman wawancara”. Jelas ini salah. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sebagai contoh, apabila kita ingin malakukan wawancara maka untuk melaksanakannya kita menggunakan alat bantu berupa ancer-ancer pertanyaan. Ancer-ancer ini disebut pedoman wawancara. Oleh karena pedoman ini sebagai alat bantu maka dapat disebut juga sebagai instruman pengumpulan data.
Untuk beberapa metode, memang sama dengan istilah instrumannya. Seperti:
- Instrumen untuk metode ter adalah tes atau soal tes.
- Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.
- Instrumen untuk metode obsirvasi adalah check-list.
- Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi.
Komputer dan Internet (sebuah Kajian Teknologi)
Tingkat pemprosesan yang di kerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, di susun hirarki informasi, mulai dari data/ fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang di susun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom.
Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).
Senin, Maret 30, 2009
Eagle Awards Documentary Competition 2009
Hal-hal yang termasuk dalam “Indonesia Kreatif” adalah segala bentuk kreatifitas individu atau kelompok yang memberikan nilai lebih terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat luas. Bentuk kreatifitas itu bisa saja di bidang film, musik, fashion, teater, art performance, seni instalasi, kerajinan tangan, tari, design grafis, local wisdom dan lainnya.
Rabu, Maret 25, 2009
Hubungan paham positivisme dengan Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologis dalam penelitian Kualitatif
Pada dsarnya Penelitian Kuantitatif merupakan penerapan dari paham positivisme. Dan secara secara garis besar Positivisme dalam penelitian kualitatif didasarkan pada asumsi Ontologis, epistemologis, dan Aksiologis.
Asumsi ontologis positisme
- Segala sesuatu adalah riil (real), nyata, sehingga di dalam fenomena/gejala social: apa-apa yang tidak nyata dianggap bukan fenomena social.
- Benda-benda yang ada disekitar kita adalah objek, dan yang ada di dalam pikiran kita bukan objek.
- Segala sesuatu memiliki pola yang bersifat Universal.
Dalam penelitian kuantitatif semua yang diteliti (objek penelitian) dijelaskan dalam angka dan jumlah bukan dari kata-kata dan bahasa sehingga apa yang diteliti tersebut mendapatkan bukti yang otentik bahwa objek tersebut adalah nyata dan dapat diukur melalui angka. Bila tidak dapat diukur melalui angka, maka dalam penelitian kuantitatif objek tersebut dinyatakan tidak ada atau tidak real. Karena hasil penelitian kuantitatif berupa angka atau jumlah maka hasil tersebut dapat digeneralisasikan.
Minggu, Maret 22, 2009
Terori Manajemen Ketertarika dan ketidak pastian dalam komunikasi
Garis teori ini berhadapan dengan tatacara kita mengumpulkan informasi tentang orang lain, dan mengapa kita harus melakukan hal tersebut. Dengan kata lain, memfokuskan bagaimana individu memonitor lingkungan sosial mereka dan mengenali lebih diri mereka dari sebuah interaksi yang lain
Teori Pengurangan Ketidak-Pastian
Proses dasar bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang orang lain. Dalam setuasi seperti itu, kita memiliki tidak-pasti dalam kemampuan lain untuk berkomunikasi dalam hal sasaran dan rencana-nya, setra perasaan pada saat. Orang mempunyai suatu waktu sulit dengan ketidak-pastian, yang dalam kemampuan meramalkan perilaku seseorang untuk mencari informasi
dikutip dari buku Littel john