LATAR BELAKANG
Pada masa Orde Baru hampir semua serjarah Indonesia baik sebelum maupun menjelang Orde Baru berkuasa, ditulis dengan potensi Kontraversi yang tinggi, tidak berimbang, dan penuh dengan kepentingan. Setidaknya selama Orde Baru masih berkuasa kita dijejali dengan sejarah yang terformat dan diciptakan. dan tentu juga atas dasar kepentingan kekuasaan yang terus menerus. Hal inilah yang membuat para pakar sejarah mengiginkan suatu perubahan dan bembenaran atas sejarah-sejarah Indonesia yang sudah tidak sesuai dengan kenyataan.
Karena sejarah adalah denyut-denyut kehidupan masa lampau. Tetapi kehadirannya tidaklah datang dengan begitu saja. Dan ia sangat dipengaruhi oleh zaman yang manampung. Alun Muslow menggap sejarah adalah produk kekinian, bukan sekedar proses menemukan, tetapi lebih jauh lagi, dia adalah ‘diciptakan’ (Muslow, 1977).
Senin, April 06, 2009
Menentukan dan Menyusun Instrumen dalam Penelitian Kuantitatif
Metode dan Instrumen.
Banyak di antara mahasiswa yang belum paham benar akan penelitian. Hal yang sering salah diperbuat oleh para mahasiswa yang menyusun skripsi atau tensis adalah menyebutkan “metode pengumpulan data adalah pedoman wawancara”. Jelas ini salah. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sebagai contoh, apabila kita ingin malakukan wawancara maka untuk melaksanakannya kita menggunakan alat bantu berupa ancer-ancer pertanyaan. Ancer-ancer ini disebut pedoman wawancara. Oleh karena pedoman ini sebagai alat bantu maka dapat disebut juga sebagai instruman pengumpulan data.
Untuk beberapa metode, memang sama dengan istilah instrumannya. Seperti:
- Instrumen untuk metode ter adalah tes atau soal tes.
- Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.
- Instrumen untuk metode obsirvasi adalah check-list.
- Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi.
Banyak di antara mahasiswa yang belum paham benar akan penelitian. Hal yang sering salah diperbuat oleh para mahasiswa yang menyusun skripsi atau tensis adalah menyebutkan “metode pengumpulan data adalah pedoman wawancara”. Jelas ini salah. Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Sebagai contoh, apabila kita ingin malakukan wawancara maka untuk melaksanakannya kita menggunakan alat bantu berupa ancer-ancer pertanyaan. Ancer-ancer ini disebut pedoman wawancara. Oleh karena pedoman ini sebagai alat bantu maka dapat disebut juga sebagai instruman pengumpulan data.
Untuk beberapa metode, memang sama dengan istilah instrumannya. Seperti:
- Instrumen untuk metode ter adalah tes atau soal tes.
- Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.
- Instrumen untuk metode obsirvasi adalah check-list.
- Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi.
Komputer dan Internet (sebuah Kajian Teknologi)
Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer di gunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak. Bentuk terkecil dari perangkat lunak adalah operasi aritmatik dan logika. Dari operasi dasar ini di susun program atau perangkat lunak.
Tingkat pemprosesan yang di kerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, di susun hirarki informasi, mulai dari data/ fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang di susun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom.
Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).
Tingkat pemprosesan yang di kerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, di susun hirarki informasi, mulai dari data/ fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang di susun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom.
Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).
Langganan:
Postingan (Atom)